Audit Teknologi Sistem Informasi
Audit Teknologi Sistem Informasi
1.
Pengertian Audit, Teknologi, Sistem Informasi, dan Audit Teknologi Sistem
Informasi?
a. Audit atau pemeriksaan dalam
arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau
produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak
memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi
bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar,
regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.
b. Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan
hidup manusia.
c. Sistem Informasi (SI) adalah
kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang
menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam
arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk
kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam
pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan
organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga
untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung
proses bisnis.
d. Audit teknologi informasi adalah
bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi
informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan
bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau
dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah
ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan
sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses
pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam
perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit
komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi
perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai
target organisasinya.
2.
Fenomena Era Sistem Informasi
Fenomena Era Sistem Informasi
Terdapat 4 era sistem informasi. Ke-4 era teknologi
informasi tersebut (Cash et.al., 1992) terjadi tidak hanya karena dipicu oleh
perkembangan teknologi komputer yang sedemikian pesat, namun didukung pula oleh
teori-teori baru mengenai manajemen perusahaan modern.
Era Komputasi
Periode ini dimulai sekitar tahun 1960-an ketika mini
computer dan mainframe diperkenalkan perusahaan seperti IBM ke dunia industri.
Kemampuan menghitung yang sedemikian cepat menyebabkan banyak sekali perusahaan
yang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data (data processing).
Pemakaian komputer di masa ini ditujukan untuk
meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu,
mempergunakan komputer jauh lebih efisien (dari segi waktu dan biaya)
dibandingkan dengan mempekerjakan berpuluh-puluh SDM untuk hal serupa. Pada era
tersebut, belum terlihat suasana kompetisi yang sedemikian ketat. Jumlah
perusahaan pun masih relatif sedikit. Kebanyakan dari perusahaan-perusahaan
besar secara tidak langsung “memonopoli pasar-pasar tertentu, karena belum ada
pesaing yang berarti.
Era Teknologi Informasi
Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan
telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi”-nya. Di
awal tahun 1970-an, teknologi PC atau Personal Computer mulai diperkenalkan sebagai
alternatif pengganti mini computer. Dengan seperangkat komputer yang dapat
ditaruh di meja kerja (desktop), seorang manajer atau teknisi dapat memperoleh
data atau informasi yang telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang
hampir sama dengan kecepatan mini computer, bahkan mainframe).
Kegunaan komputer di perusahaan tidak hanya untuk
meningkatkan efisiensi, namun lebih jauh untuk mendukung terjadinya proses
kerja yang lebih efektif. Tidak seperti halnya pada era komputerisasi dimana
komputer hanya menjadi “milik pribadi” Divisi EDP (Electronic Data Processing)
perusahaan, di era kedua ini setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan
kecanggihan komputer, seperti untuk mengolah database, spreadsheet, maupun data
processing (end-user computing).
Era Sistem Teknologi Informasi
Teori-teori manajemen organisasi modern secara
intensif mulai diperkenalkan di awal tahun 1980-an. Salah satu teori yang
paling banyak dipelajari dan diterapkan adalah mengenai manajemen perubahan
(change management). Hampir di semua kerangka teori manajemen perubahan
ditekankan pentingnya teknologi informasi sebagai salah satu komponen utama
yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang ingin menang dalam persaingan
bisnis.
Era Globalisasi Informasi
Belum banyak buku yang secara eksplisit memasukkan era
terakhir ini ke dalam sejarah evolusi teknologi informasi. Fenomena yang
terlihat adalah bahwa sejak pertengahan tahun 1980-an, perkembangan di bidang
teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) sedemikian pesatnya, sehingga
kalau digambarkan secara grafis, kemajuan yang terjadi terlihat secara
eksponensial. Ketika sebuah seminar internasional mengenai internet
diselenggarakan di San Fransisco pada tahun 1996, para praktisi teknologi
informasi yang dahulu bekerja sama dalam penelitian untuk memperkenalkan
internet ke dunia industri pun secara jujur mengaku bahwa mereka tidak pernah
menduga perkembangan internet akan menjadi seperti ini. Ibaratnya mereka
melihat bahwa yang ditanam adalah benih pohon ajaib, yang tiba-tiba membelah
diri menjadi pohon raksasa yang tinggi menjulang.
3.
Perkembangan Audit Saat Ini
Perkembangan TI juga mempengaruhi perkembangan proses
audit. Kemajuan audit software memfasilitasi pendekatan audit berbasis
komputer. Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan
TI adalah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer sama
dengan SIA berbasis manual, yang artinya, aktivitas yang harus dilakukan untuk
menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah atau berkurang.
4. Review Software Akuntansi MYOB
MYOB adalah software akuntansi yang berfungsi membantu
bagian keuangan dalam menyusun laporan keuangan, lengkap dengan pengendalian
inventory, penjualan, pembelian aset perusahaan, ahkan tersedia lebih dari 150
jenis laporan keuangan yang tersimpan secara otomatis da ntersaji secara
detail. Sedangkan secara umum, pengertian MYOB adalah sebuah software akuntansi
yang diperuntukkan bagi usaha kecil dan menngah (UKM) yang dibuat secara
terpadu (inteegrated software).
Kelebihan MYOB dibandingkan dengan software akuntansi
lain:
a. User friendly (mudah digunakan), bahkan oleh orang
awam yang tidak mempunyai pengetahuan mendasar tentang akuntansi.
b. Tingkat keamanan yang cukup valid untuk setiap user.
c. Kemampuan eksplorasi semua laporan ke program Excel
tanpa melalui proses ekspor/impor file yang merepotkan.
d. Kemampuan trash back semua laporan ke sumber dokumen
dan sumber transaksi.
e. Dapat diaplikasikan untuk 105 jenis perusahaan yang
telah direkomendasikan.
f. Menampilkan laporan keuangan komparasi (perbandingan)
serta menampilkan analisis laporan dalam bentuk grafik.
Kekurangan
MYOB
a.Untuk penjualan item, harga peritem hanya bisa di bawah
1M, fungsi pelaporan tidak sebaik DacEasy.
b.Dibutuhkan kejelian tinggi untuk memposting akun agar
tidak tertukar dengan akun lainnya
c.Format Neraca masih menggunakan standar Australia.
Neraca yang ditampilkan adalah Aset – Kewajiban = Net Asset (Modal)
d.Belum mendukung multi gudang.
Komentar :
Menurut saya pribadi MYOB merupakan Sistem Informasi
Akuntansi yang mudah dipakai dan diaplikasikan oleh beberapa perusahaan
terkenal di dunia. MYOB sendiri hadir pada tahun 1991 di australia di
perusahaan kecilmenengah dan menengahbesar.
Tapi dari sekian banyak kelebihan MYOB juga memiliki
kekurangan yaitu transaksi tidak bisa melebihi dari 1 miliar karena di MYOB
transaksi di batas hanya sampai 900 juta.
Selain itu MYOB juga belum dilengkapi multi gudang karena
MYOB hanya bisa beroperasi di single gudang atau penyimpanan tunggal. Yang unik
dari Program MYOB adalah setiap orang terlatih ataupun awam bisa mengunakan
software ini.
Referensi: