Senin, 16 November 2015

Teori Organisasi Umum Tentang Komunikasi

KOMUNIKASI

PENGERTIAN KOMUNIKASI
            Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Jadi, Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI


Jika salah satu elemen komunikasi tidak ada maka komunikasi tidak akan berjalan. Ada komponen-komponen dalam komunikasi antara lain :
a.       Pengirim(Sender=Sumber) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi serta mempunyai kepentinga mengkomunikasikan kepada orang lain.
b.      Pengkodean (Encoding) adalah pengirim mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam symbol atau isyarat.
c.       Pesan (Massage), pesan dapat dalam segala bentuk biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
d.      Saluran (Chanel) adalah cara mentrasmisikan pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan.
e.       Penerima (Recaiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.
Penafsiran kode (Decoding) adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
Umpan balik (Feedback) adalah pembalikan dari proses komunikasi dimana reaksi kominikasi pengirim dinyatakan.
Didalam organisasi sangat membutuhkan komunikasi. 

Adapun jenis- jenis komunikasi dalam organisasai antara lain :
a.       Komunikasi formal dan informal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai komando yang dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada herarki wewenang. Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai maksud, yaitu:
1.      Pemuasan kebutuhan manusiawi,
2.      Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan,
3.      Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,
4.      Sumber informasi hubungan pekerjaan.
Jenis lain dari komunikasi informasi adalah adalah dasas-desusyang secara resmi tidak setuju. Desas-desus ini juga mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi.
b.      Komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas dan komunikasi lateral
Komunikasi kebawah mengalir dari peringkat atas ke bawah dalam herarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir darin peringkat bawah ke atas atas suatu organisasi. Komunikasi lateral adalah sejajar antara mereka yang berada tingkat satu wewenang.
c.       Komunikasi satu arah dan dua arah
Komunikasi satu arah, pengirim berita berkomunikasi tanpa meminta umpan balik, sedangkan komunikasi dua arah adalah penerima dapat dan memberi umpan balik. Bagaimanapun juga keefektifan komunikasi organisasi dipengaruhi beberapa factor diantaranya :

1.      Saluran komunikasi formal
2.      Sruktur wewenang

Contoh kasus komunikasi anak dan orang tua
Kebiasaan anak kecil sering berkata ‘tidak’ dalam berbagai situasi adalah hal yang biasa. Dia belum mengerti arti dan maksud dari apa yang diucapkannya itu. John Gray (2004) membolehkan anak untuk berkata ‘tidak’, tetapi orangtua tetap mengarahkan. Pada berbagai kondisi tertentu, seiring dengan bertambahnya kedewasaan seorang anak, orangtua perlu mengajarkan kepada semua anak untuk boleh berkata ‘tidak’ sesuai dengan alasan, waktu dan situasi yang tepat. Jika ketiga persyaratan tersebut terpenuhi pada saat salah satu anak manapun berkata ‘tidak’, orangtua yang adil akan konsekuen dalam menyikapinya.

Tindakan orangtua tersebut dapat memberikan banyak manfaat bagi anaknya di masa depan, di antaranya:

· Menumbuhkan jiwa kepemimpinan

· Meningkatkan kemampuan dalam menentukan pilihan atau keputusan

· Membantu anak untuk mengatakan kebenaran

· Mengajarkan anak untuk selalu berpikir sebelum bertindak


Orangtua yang adil akan menghindari sikap memaksakan kehendak kepada semua anaknya. Seorang anak yang dibesarkan oleh orangtua yang tidak menghargai pendapat anak akan membuat kondisi jiwa yang lemah dan sangat penurut dalam berbagai situasi, sehingga mudah dimanfaatkan oleh orang di sekelilingnya.

Anak yang sudah memiliki keterampilan dalam berkata ’tidak’ akan terhindar dari sikap pemaksaan dan ’penjajahan’ dari pihak yang lebih kuat tetapi cenderung bersifat buruk. Akan tetapi, karena dikombinasikan dengan ajaran sifat baik yang lain dari orangtuanya, anak akan dapat menentukan situasi yang tepat kapan dia berkata ’tidak’. Dengan demikian, anak akan memiliki keseimbangan yang baik dan selalu berfikir sebelum bertindak, termasuk dalam berkata ’ya’ atau ’tidak’.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
            Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi. Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan. tujuan lain dari Komunikasi Efektif adalah agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seinbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp mengatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa. Komunikasi dapat dikatakan efektif apa bila komunikasi yang dilakukan dimana:
1.      Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
2.      Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
3.      Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.

Komunikasi tidak efektif
Di dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.
 
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkankomunikasi tidak efektif yaitu adalah (1992,p.10-11) :

1. Status effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.

2. Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.

3. Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.

4. Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.

5. Physical Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.

6. Poor choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.

7. No Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.

BENTUK – BENTUK KOMUNIKASI
Bentuk-bentuk komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
a.       Komunikasi vertical
Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik.
b.      Komunikasi horizontal
Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi antara karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini sering kali berlangsung tidak formal yang berlainan dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.
c.       Komunikasi diagonal
Komunikasi diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang yaitu seseorang dengan orang lain yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam kedudukan dan bagian (Effendy, 2000 : 17).
Pendapat lainnya menyebutkan, komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau lateral (menyisi).
Dimensi vertikal dapat dibagi menjadi ke bawah dan ke atas.
a.       Ke bawah
Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu kelompok atau organisasi ke suatu tingkat yang lebih bawah. Kegunaan dari pada komunikasi ini memberikan penetapan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan kebijakan dan prosedur pada bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan perhatian dan mengemukakan umpan balik terhadap kinerja.
b.      Ke atas
Komunikasi yang mengalir ke suatu tingkat yang lebih tinggi dalam kelompok atau organisasi digunakan untuk memberikan umpan balik kepada atasan, menginformasikan mereka mengenai kemajuan ke arah tujuan dan meneruskan masalah-masalah yang ada. Sedangkan dimensi lateral, komunikasi yang terjadi di antara kelompok kerja yang sama, diantara anggota kelompok-kelompok kerja pada tingkat yang sama, diantara manajer-manajer pada tingkat yang sama (Robbins, 2002 : 314-315).

Teori Komunikasi
1. Teoribehaviorisme
Ilmuwan komunikasi yang mendukung toeri behaviorisme ini adalah JhonB.watson (1878-1958) ilmuwan ini di Amerika disebut sebagai bapak behaveorisme, teori inimenyebutkan bahwa dari semua prilaku, termasuk tindak balasan atau yang dikenaldengan respon itu semua ditimbulkan dari adanya rangsangan (stimulus), pernyataan tersebut kita bias menyimpulkan bahwa jika suatu rangsangan telah diamati dan diketahui maka respon dari seseorang tersebut akan mudah dan dapat diprediksikan, dari setiap prilaku dapat kita pelajari melalui hubungan stimulus danjuga respon.

2. TeoriInformasi
Teori informasi ini adalah sebagian dari teori komunikasi yang klasik, teori inimerupakan bentuk penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver (1949, Weaver. 1949), dalam teori ini disebutkan bahwa komunikasi sebagaitranmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media dalamberkomunikasi di dalam teori komunikasi informasi ini menitik beratkan pada saluran atau media yang digunakan oleh transmitter jika sinyal dalam media ini tidak baik maka proses komunikasi tersebut akan tidak lancer begitupun juga sebaliknya.

3. Teori agenda setting
Teori ini hampir sama dengan teori informasi karena dalam teori agenda setting ini sama-sama bergantung pada media, teori ini diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw (1972). Toeri ini berargumen bahwa media sangat memberi tekanan kepada suatu peristiwa, dari peristiwa itu media mengangkat peristiwa tersebut dan mempengaruhi khalayak untuk menganggap peristiwa tersebut penting.Kesimpulannya jika hal apa yang dianggap penting oleh media, maka penting juga bagi khalayak atau masyarakat.

4. Teori uses and gratifications (kegunaan dan kepuasan)
Teori yang dikemukakan oleh Herbert Blumerdan Elihu Katz (1974).Dalam teori ini hal yang di utamakan adalah pengguna media, pengguna media mempunyai peran aktif dalam teori ini, untuk memilih dan menggunakan media tersebut.

5. Teori dependensi efek komunikasi massa
Teori dependensi efek komunikasi dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeachdan Melvin L. DeFluer (1976), teori ini lebih menfokuskan kepada kondisi structural dalam suatu masyarakat dari structural masyarakat ini kecendurangan akan terjadi suatu efek media massa. Teori ini bisa diakusisi oleh para komunitas masyarakat modern dan bagaimana masyarakat modern mempunyai anggapan bahwa media massa adalah pusat informasi yang mempunyai andil penting dalam proses memelihara, perubahan, dan konflik dalam tataran masyarakat dan masalahperorangan dalam suatu aktivasi sosial.

Referensi:

http://ratnaruhayati.blogspot.co.id/2015/08/macam-macam-teori-komunikasi_10.html